Rebound 2021

 

Besok, 13 Januari 2021 secara resmi tahapan vaksinasi covid 19 secara nasional akan segera dimulai bahkan Presiden Jokowi akan menjadi penerima pertama vaksin covid 19 produksi Sivovac dari Tiongkok, keesokan harinya secara simbolis seluruh provinsi dan kabupaten/kota akan memulai vaksinasi. Sebelumnya pada senin kemarin vaksin Sinovac ini telah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM dengan tingkat efikasi sebesar 63,5% dengan tingkat imunogenisitas (memicu antibodi) mencapai 99,23%. Walaupun hasil uji klinis tahap III dibeberapa negara lain memberikan tingkat efikasi lebih tinggi terhadap vaksin Sinovac ini (Turki 91,2% dan Brasil 78%). Tingkat efikasi 63,5% ini telah diatas standar WHO sebesar minimal 50%. Secara kehalalan, vaksin Sinovac ini juga telah memperoleh sertifikat Halal dan Suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga keraguan masyarakat akan kehalalanya sudah tidak diragukan lagi.

 

Dengan beberapa persyaratan penting dan resmi telah terpenuhi maka program vaksinasi yang menjadi harapan besar kita untuk keluar dari pandemi ini. Vaksin yang dikatakan game changer akan membawa kita kembali ke kehidupan normal atau normal yang baru (new normal) seperti sebelum terjadi pandemi ini.

Telah hampir 1 tahun ini pandemi covid 19 ini telah memberikan dampak yang sangat menghancurkan disemua sektor kehidupan kita. Secara global virus covid ini telah menginfeksi 90,1 juta jiwa dan menyebakan kematian 1,9 juta jiwa. Negara kita bahkan telah berada pada peringkat 21 dengan 828.026 orang terkonfirmasi positif dengan jumlah kematian sebanyak 24.129 jiwa.

Selain sektor kesehatan, ekonomi menjadi sektor yang sangat terpukul oleh pendemi ini. Pembatasan sosial skala besar (PSBB) atau lockdown yang diberlakukan beberapa bulan ini telah mengurangi bahkan menghentikan kegiatan ekonomi masyarakat. Banyaknya PHK di perusahaan menyebabkan tingkat pengangguran meningkat drastis menjadi 10,4 juta, kesulitan ekonomi masyarakat bawah ditunjukkan dengan angka kemiskinan yang menembus 9,78% atau sekitar hampir 30 juta masyakat miskin saat ini di Indonesia.

Tingkat pertumbuhan nasional tahun 2020 (kwartal IV) telah minus 2,2% namun. Secara global ekonomi dunia berada diangka minus 5,2%, ini menandai pula bahwa Indonesia masuk dalam resesi ekonomi yang secara global negara-negara di dunia juga mengalaminya bahkan lebih parah, contohnya Amerika Serikat pada kwartal II 2020 sampai -31,4%, India -23,9%, Malaysia -17%, negara-negara Eropa rata-rata -11%. Dampak destruksif akibat virus corona ini juga mempengaruhi kehidupan sosial budaya dan perilaku penduduk didunia karena ketidakjelasan dan strategis penanganan oleh beberapa pemerintah negara yang sering berubah-ubah. Hal ini juga akibat belum adanya penemuan obat dan vaksin saat itu dan ditambah lagi dengan terjadinya mutasi genetik virus sehingga penanganan pandemi ini menjadi tidak terukur dan tidak sistematis.

Kabar baik akhirnya muncul ketika vaksin mulai ditemukan dengan proses uji klinis sampai tahap III beberapa kandidat vaksin yang telah lulus untuk digunakan secara darurat. Sejak November dan Desember 2020 sampai saat ini sudah 29 negara yang telah melakukan vaksinasi untuk penggunaan secara darurat, di AS telah 2 juta warga telah divaksin, di Tiongkok telah lebih dari 1 juta warga yang menerima vaksin sejak Juli, di Rusia setidaknya sudah 500 ribu warga yang telah menerima vaksin. Di negara kita yang saat ini telah tersedia 3 juta dosis yang kemudian hari ini akan datang 15 juta bahan baku kemudian akan diproses oleh Bio Farma menjadi dosis vaksin Sinovac. Pemerintah sudah memiliki komitmen yang pasti sebanyak 122,5 juta dosis lagi dari Sinovac, kemudian dari Novavax sebanyak itu 50 juta dosis, dari COVAX/Gavi sejumlah 54 juta dosis, dari AstraZeneca 50 juta dosis, dan dari Pfizer sejumlah 50 juta dosis vaksin. Jumlah totalnya yang sudah firm order itu 329,5 juta dosis vaksin yang akan disediakan oleh pemerintah secara gratis kepada masyarakat dengan total anggaran penyediaan vaksin untuk tahun 2021 mencapai 74 Triliun.

Vaksinasi yang sukses nantinya dengan indikatornya tercapai kekebalan komunitas (herd immunity) akan membawa kita keluar dari masa pandemi, epidemi, endemic untuk kembali kekehidupan normal (new normal) seperti dahulu sehingga perbaikan kehidupan disegala sektor bisa kembali dilakukan. Perbaikan ekonomi yang sebenarnya sedang atau telah mulai dilakukan bersamaan dengan kebijakan kesehatan ini khususnya persiapan vaksinasi diprediksi akan berjalan pesat apabila vaksinasi berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan diprediksi akan terjadi gelombang perbaikan kegiatan ekonomi yang sangat pesat pada kwartal III atau mulai pertengahan tahun 2021 seiring semakin banyaknya warga yang telah divaksin. Pemerintah bahkan berani memprediksi perbaikan ekomoni tahun 2021 akan mencapai pertumbuhan positif di angka 5,5%.

Diprediksi sektor pariwisata dan transportasi akan cepat pulih dan berkembang sangat pesat, hal ini terjadi karena setelah divaksin masyarakat yang selama ini tertahan dirumah akan segera keluar berwisata dan melakukan perjalanan. Dengan hidupnya kembali sektor pariwisata ini akan menghidupkan kembali perhotelan, bisnis kuliner, UMKM dan sektor pendukungnya. Masyarakat yang selama ini ‘terkunci’ dirumah akan segera melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis dan keluarga sehingga sektor transportasi akan terjadi permintaan (demain) yang sangat besar.

Ditingkat Kabupaten/kota yang selama pandemi ini sangat berdampak ditunjukkan dengan Produk Domestik Bruto (PDRB) di semua kabupaten yang sangat menurun, secara regional di Sulawesi Selatan hanya sektor pertanian yang paling tinggi mendukung PDRB tersebut. Maka diharapkan pemerintah daerah segera menyusun strategis prioritas untuk kembali memperbaiki ekonomi bersamaan dengan program vaksinasi yang kemungkinan baru akan selesai di tahun 2022 nanti.

Beruntunglah daerah yang memiliki potensi kepariwisataan, seperti halnya Kabupaten Luwu secara khusus di Sulawesi Selatan ini yang selama pandemi sektor pertanian menjadi menyokong utama PDRB. Potensi pariwisata yang kita miliki, baik agrowisata dan budaya dapat segera dipacu dan dikembangkan untuk memenuhi permintaah tujuan wisata domestik dan bahkan internasional yang diperkirakan akan terjadi tahun kunjungan pariwisata yang pesat pada tahun 2022-2023 nantinya. Meningkatknya kunjungan wisata ke kabupaten Luwu juga akan mendorong sektor lainnya yang berbasis UMKM seperti, kerajinan tangan, buah-buahan, makanan dan lainnya sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

 

Saat ini pemerintah daerah Kabupaten Luwu telah membangun sarana dan prasana yang mendukung kegiatan pariwisata dan ekonomi masyarakat salah satunya pembangunan jalan yang menghubungkan kawasan argopolitan yang menjadi pariwisata andalan di Kabupaten Luwu yang memiliki kondisi geografis wilayah pengunungan Latiomojong yang sangat luas dan indah. Disamping itu kawasan minapolitan yang menyediakan wisata pesisir pantai dengan ragam kuliner seafood yang sangat potensila untuk dijual. Letak Kabupaten Luwu yang berbatasan langsung dengan Toraja dan Toraja Utara yang menjadi Kawasan Strategis Nasional (KSN) bidang pariwisata juga akan menjadi nilai positif yang akan juga menarik kunjungan wisata.

Selain sektor pariwisata, Luwu juga memeiliki sektor yang diperkirakan akan berkembang seiring masalah kesehatan pandemi itu teratasi antara lain sektor pertanian, perkebunan, perikanan, industri pertambangan emas yang sementara akan melakukan eksploitasi di pegunungan Latimojong. (baca juga emas Luwu bag. 1, dan emas Luwu bag. 2)

Rebound ekonomi yang bersamaan dengan program nasional vaksinasi covid 19 ini akan menggerakkan kembali pembangunan di daerah yang sejak pandemi mengganggu program-program stategis dalam RPJMD sehingga dengan cepat pulihnya ekonomi secara lokal di daerah, program pembangunan sejalan RPJMD akan kembali berjalan. Belajar dari ekonomi Tiongkok yang berhasil rebound dari awal 2020 hanya 3,2% menjadi 7,8% pada akhir 2020 sejalan dengan telah dilakukan vaksinasi, bahkan Amerika Serikat pada Juli 2021 dengan -31,4% setelah melakukan vaksinasi awal pada November 2020 bisa berbalik tumbuh positif menjadi 4,2%. Dengan keuntungan demografi penduduk Indonesia yang besar diproyeksikan akan terjadi ledakan traveling pada 2021-2022 maka pertumbuhan ekonomi 5,5% yang ditetapkan pemerintah dapat dicapai pada akhir 2021.

Mari kita dukung program vaksinasi covid 19 ini dengan berpikir bahwa vaksinasi ini tidak hanya untuk Saya, Kau atau Dia tapi untuk Kita, sehingga tujuan kekebalan komunitas (herd immunity) dapat tercapai. Semoga….


KT-asn pemda Luwu

*Belopa, 12/01/2021

 

      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembangunan Moderat

'Emas' Luwu (bag. 1)

Potensi Luwu