Investasi SDM
“Saya yakin dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat segera mewujudkan visinya menjadi negara maju,” Itulah pendapat sekaligus instruksi Presiden Jokowi dalam pidato tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) dan Nota Keuangan 2020.
Sejak
periode I (2014-2019) dan saat ini periode II (2019-2024), peningkatan SDM
menjadi salah satu fokus utama kebijakan pembangunan nasional, bahkan dalam
APBN tahun 2020 kebijakan peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas Pertama
dari 5 prioritas utama kebijakan nasional. Hal tersebut tentu berpengaruh pada
kebijakan fiskal dengan terjadinya peningkatan alokasi bidang pendidikan yang
tahun 2015 sebesar 390,3 triliun menjadi 505,8 triliun di tahun 2020,
persentasi peningkatan sebesar 29,6 persen ini masih sesuai dengan amanah
konstitusi bahwa alokasi anggaran pendidikan 20 persen dari belanja negara.
"Tahun 2021 ini total belanja negara untuk bidang pendidikan mencapai Rp550 triliun, kenaikan yang lebih dari 5 kali lipat, sumber daya manusia (SDM) adalah aset yang paling berharga dan paling penting bagi suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa katanya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM tersebut" kata Menteri Keuangan Sri Mulyani
Salah satu program stategis bidang pendidikan untuk peningkatan SDM yaitu dana abadi pendidikan yang dikelolah oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang juga merupakan BLU dari Kementrian Keuangan. Dana abadi pendidikan tersebut tahun 2021 telah mencapai 70,1 triliun dengan rincian dana abadi pendidikan sebesar Rp 61,1 triliun, dana abadi penelitian Rp 4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan tinggi Rp 3 triliun, dan dana abadi untuk kebudayaan Rp 1 triliun. Dana pendidikan yang sangat besar itu biasa dikenal dengan Beasiswa LPDP.
Sejak tujuh tahun terakhir (2013) jumlah penerima beasiswa LPDP 24.926 baik untuk tingkat pendidikan sarjana (S1), magister (S2) dan doctoral (S3) baik didalam negeri maupun diluar negeri. Bahkan sudah banyak penerima beasiswa LPDP yang menuntuk ilmu di universitas-universitas terbaik di dunia seperti MIT, Harvard University, Stanford, Oxford, Tsinghua di Tiongkok, NUS dan NTU di Singapura.
Setelah tidak dibuka pada tahun 2020 akibat pandemic covid 19 dimana terjadi perubahan kebijakan fiscal pada struktur APBN dengan dilakukannya refocusing anggaran yang difokuskan untuk perbaikan ekonomi nasional akibat pandemi. Maka pada tahun 2021, beasiswa LPDP ini kembali dibuka dan bahkan alokasi dan sasaran penerimanya ditambah dan diperluas sejalan juga dengan program ‘Merdeka Belajar’ yang menjadi program stategis dari Kementrian Pendidikan, Riset dan Teknologi. Beasiswa LPDP tahun 2021 ini juga memfokuskan penyelesaian pendidkan pada tingkat S1 untuk mendukung kampus merdeka karena dampak ekomomi pandemi ini membuat kesulitan para mahasiswa tingkat S1 menyelesaikan pendidikannya. Selain tingkat sarjana, beasiswa LPDP tahun ini juga telah membuka beasiwa untuk kalangan berkebutuhan Khusus/Difabel dan keluarga Prasejatera serta diperkenalkan beasiswa untuk kewirausahaan. Selain beasiswa baru itu tetap dibuka beasiswa regular, PNS, TNI/Polri dan untuk daerah tertinggal (Afirmasi)
Pengalokasian anggraran negara yang sangat besar untuk dana abadi LPDP – alokasi bahkan ada yang sekitar 4 milyar per orang- ini merupakan bentuk investasi yang besar yang nanti akan menghasilkan SDM yang handal dan kompetitif untuk pembangunan nasional dan akan melahirkan inovasi-inovasi kelas dunia disegala bidang sehingga SDM Indonesia akan bisa bersaing dengan negara-negara maju.
Semoga saya juga berhasil mendapat beasiswa ini…
Komentar
Posting Komentar