Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Normalisasi vs Naturalisasi

Gambar
Tahun 2019 lalu sempat terjadi polemik di ibukota Jakarta terkait kebijakan pemerintahan sebelumnya zaman Ahok dan pemerintah saat ini zaman Anies untuk mengatasi masalah banjir yaitu ‘Normalisasi’ atau “Naturalisasi”,. Normalisasi dilakukan dengan cara pengerukan sungai untuk memperlebar dan memperdalam sungai, pemasangan sheet pile atau batu kali (dinding turap) untuk pengerasan dinding sungai, pembangunan sodetan, hingga pembangunan tanggul sedangkan n aturalisasi dilakukan dengan mengembalikan fungsi sungai sebagai daerah resapan air, kawasan hijau, dan mengembalikan ekosistem sebagaimana kondisi alamiahnya lagi atau memasukkan sebanyak-banyak air kedalam tanah . Sebenarnya tujuannya hampir sama hanya metode penangannya yang berbeda, mungkin karena dibawa kearah politik jadinya seolah tujuannya berbeda. Kembali ke musibah banjir bandang yang melanda kota Masamba 2 pekan yang lalu, kejadian memilukan menjadi pelajaran berharga bagi kita agar kedepan tidak terjadi lagi. Bencana ...

Belajar dari Luwu Utara

Gambar
Belajar dari Luwu Utara Seolah berlomba-lomba, bantuan kemanusian menuju ke Masamba, Luwu Utara tak bisa terbendung bahkan hambatan akses transportasi yang masih terputus pun tak menyurutkan niat masyarakat untuk segera sampai di titik-titik pengungsian korban banjir bandang tersebut. Fenomena ini seakan menunjukkan bahwa Luwu Utara tidak sendirian untuk menghadapi bencana alam ini, pesan “ Luwu Utara Bangkit” semakin memberikan dorongan semangat kepada para korban, relawan, dan pemerintah setempat dalam bekerja dalam masa tanggap darurat ini. Tak terkecuali sesama rumpun wija to’ Luwu, warga Kabupaten Luwu tak mau tinggal diam melihat penderitaan saudara-saudaranya di Masamba. Tak beberapa jam sejak kejadian, mulailah berdatangan bantuan kemanusian dari individu, ormas, komuitas pemuda, komunitas alumni, komuntas arisan ibu-ibu, grup medsos, perusahaan, dan pemda Luwu dengan langsung dipimpin oleh Bupati Luwu mendatangi korban di pengungsian. Walaupun beberapa hari yang lalu ma...

Lumpur Masamba

Gambar
Lumpur Masamba *Rasa belasungkawa saya harutkan pada saudara-saudara kita yang menjadi korban musibah banjir bandang ini baik yang meninggal, luka-luka, dan yang masih belum ditemukan* Hutan itu mungkin sedang ‘marah’ dan ‘menangis’ akibat perbuatan kita yang secara terus menerus tak merawatnya dengan baik, setelah kita mengambil dan menguras mamfaat dari hasil hutan tersebut namun balas jasa yang kadang kita lupa berikan. Kemarin, Senin 13/7/2020 sekitar pukul 11 malam, kota Masamba yang dilanda banjir bandang, bak kota berwarna coklat –mirip kopi cappuccino - luluh lantak akibat terjangan air yang membawa material lumpur dan kayu-kayu gelondong dari hutan. Banjir kali ini sepertinya lebih banyak material lumpur daripada air sehingga menyebabkan kota Masamba tertimbun sampai 2 m oleh lumpur endapan. Selama 2 minggu sebelumnya curah hujan yang cukup tinggi telah memberikan ‘sinyal’ bahwa akan terjadi bencana besar kemarin, beberapa kali ketinggian muka air beberapa sungai sudah...